Balikpapan – Polda Kaltim memberikan penyuluhan antiradikalisme terhadap mahasiswa STIE Balikpapan kamis 8 April 2021 sebagai upaya mencegah generasi muda terpapar paham radikalisme.
Polri terus memperkuat pemahaman masyarakat termasuk ke kampus-kampus tentang bahaya radikalisme dan terorisme guna mencegah masyarakat terpengaruh kelompok itu.
Dalam kesempatan tersebut, Plt. Kasubdit Bintibsos Polda Kaltim Kompol Agus Sucipto menjelaskan ke mahasiswa mengenai pengertian radikalisme sehingga para mahasiswa diharapkan memiliki benteng yang kuat sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh orang-orang yang berpaham radikalisme.
"Mereka sering memutarbalikkan dalil-dalil agama untuk kepentingannya, padahal jelas itu sangat bertentangan dengan ruh agama Islam. Kita harus mewaspadai paham ini," kata Kompol Agus Sucipto dalam acara Mencegah Penyebaran Paham Radikalisme dan Intoleransi di Kalimantan Timur Terhadap Mahasiswan di Wilayah Kota Balikpapan
Sosialisasi semacam ini diberikan secara rutin ke kampus-kampus di Balikpapan. Pasalnya generasi muda kerap menjadi sasaran kelompok radikal karena mereka lebih mudah dipengaruhi ideologi radikalisme.
Dalam kesempatan itu ia memaparkan tahapan radikalisme yang diawali dari sikap intoleran hingga individu atau kelompok tersebut menjadi jihadis.
Agus Sucipto juga menjelaskan mengenai pengelompokkan terorisme yang terdiri atas kelompok inti, militan, simpatisan, dan pendukung.
Ia meminta para mahasiswa agar tidak terlibat kelompok radikal sekaligus mewaspadai, mengidentifikasi, dan melaporkan bila menemukan indikasi penyebaran paham radikalisme di lingkungan kampus.
Ia juga mengingatkan para mahasiswa agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial terlebih saat ini banyak berita palsu yang kerap dibagikan oleh warga net. "Saring baru sharing. Gunakan medsos dengan bijak," katanya.
Sementara Wakil Ketua I Bidang Akademik Muh. Riza Permadi, SE., MM, menyambut baik sosialisasi Mencegah Penyebaran Paham Radikalisme dan Intoleransi di Kalimantan Timur.
"Kami sambut baik kegiatan seperti ini. Ini kegiatan rutin dari Polda Kaltim, tidak hanya masalah radikalisme, tapi juga tema lainnya, seperti masalah penyalahgunaan narkoba, ketertiban lalu lintas," katanya.
Jumlah mahasiswa yang menjadi peserta acara sosialisasi tersebut mencapai hampir 100 orang yang berasal dari mahasiswa semester 2.