Mahasiswa STIE Balikpapan Pelajari Manajemen Risiko di Schlumberger (SLB) Manggar Base
Balikpapan, 26 November 2024 – Sebanyak 80 mahasiswa Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan (STIEPAN), didampingi dosen pengampu Ridho Jun Prasetyo dan Cindy Olivia Pangemanan, melakukan kunjungan industri ke Schlumberger Manggar Base, Balikpapan. Kunjungan ini menjadi bagian dari pembelajaran praktis mata kuliah Manajemen Risiko, bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa pada penerapan langsung manajemen risiko di sektor industri energi.
Mahasiswa tiba di lokasi menggunakan tiga bus yang difasilitasi oleh TNI Angkatan Udara Lanud Dhomber. Rombongan diterima langsung oleh Seto Wibowo, Kalimantan HSE Manager Schlumberger, yang mengapresiasi inisiatif STIE Balikpapan untuk mempererat hubungan antara dunia akademik dan dunia industri.
Acara yang Informatif dan Berkesan
Acara dimulai pukul 09.30 WITA dengan penyambutan yang hangat dari Tim Schlumberger, pembukaan, safety induction, dan perkenalan singkat dari Schlumberger dan STIE Balikpapan.
Sejarah dan Transformasi Schlumberger
Seto Wibowo menyampaikan paparan terkait sejarah dan transformasi Schlumberger sejak 1926, termasuk transformasi hijau perusahaan pada energi berkelanjutan di bawah inisiatif "SLB for a Balanced Planet" sejak tahun 2020.
Tahun 2020 menandai upaya Schlumberger (SLB) bagian dari usaha kolektif dunia pra-konferensi iklim COP di Glasgow, Inggris untuk memenuhi target zero emisi berkaitan dengan menghentikan laju kenaikan suhu global maksimal 1,5 derajat Celcius pada tahun 2030.
“Inilah yang momen berubahnya logo baru Schlumberger menjadi kurva dekarbonisasi, dan branding perusahaan menjadi SLB,” Seto melanjutkan. Di antara upaya yang dilakukan SLB meliputi Carbon Capture and Storage (CCS), Carbon Capture, Utilisation and Storage (CCUS), hingga arah baru lini bisnis SLB ke arah eksplorasi energi terbarukan seperti Geothermal.
Schlumberger didirikan pada tahun 1926 oleh dua bersaudara asal Prancis, Conrad dan Marcel Schlumberger, yang mengembangkan teknologi eksplorasi bawah permukaan tanah. Perusahaan ini memulai operasinya di Indonesia pada tahun 1930, tepatnya di Rantau, saat minyak pertama kali ditemukan di wilayah tersebut. Selama lebih dari 90 tahun, Schlumberger terus berinovasi dalam teknologi energi global, menjadi pemimpin dalam eksplorasi, pengelolaan reservoir, dan solusi energi berkelanjutan.
Penerapan Manajemen Risiko di Schlumberger
Mahasiswa kemudian diajak memahami sistem manajemen risiko yang diterapkan SLB, seperti Hazard Analysis and Risk Control (HARC) dan penggunaan risk matrix untuk menilai tingkat risiko operasional oleh HSE Specialist Schlumberger, Fawwaz Kemal Zulfikar.
“Ada dua jenis pengendalian risiko”, Fawwaz melanjutkan “yang pertama adalah Prevention atau pencegahan, yakni mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. Contohnya dengan melakukan Training atau pelatihan-pelatihan kepada karyawan, Kebijakan, standar, inspeksi, izin kerja, dan audit; yang kedua adalah Mitigation yakni mengurangi tingkat keparahan dari kejadian yg tidak diinginkan, seperti pemakaian Alat Pelindung Diri (APD): googles, sepatu safety, coverall, mengenakan seatbelt, hingga menyimpan nomor kontak darurat”. Penjelasan disertai dengan contoh nyata, seperti mitigasi risiko pada kegiatan pengeboran minyak dan seluruh operasional SLB.
"Pemaparan ini membuka wawasan kami tentang kompleksitas manajemen risiko dalam industri energi, terutama dalam menjaga keselamatan kerja dan lingkungan," ujar Suharti, salah satu mahasiswa.
Mahasiswa mengungkapkan kekagumannya terhadap profesionalisme karyawan Schlumberger. “Awalnya, kami merasa minder melihat standar tinggi yang diterapkan di sini, tetapi penerimaan yang ramah membuat kami lebih percaya diri untuk belajar,” ujar Rabbyatul Adawiyah, mahasiswa lainnya.
Tur Keliling Base
Setelah sesi pemaparan, mahasiswa diajak berkeliling Manggar Base untuk melihat langsung kegiatan operasional didampingi Tim Schlumberger di antaranya Ari Wibowo, Soultan Hassan, Yuta, Alessandro, Nadya. Kegiatan ini memberikan pemahaman nyata tentang pentingnya keselamatan dan efisiensi dalam setiap proses kerja.
Membangun Link and Match
Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa antusias menggali informasi, mulai dari transformasi energi yang dilakukan Schlumberger hingga strategi perusahaan dalam mengurangi jejak karbon. Beberapa mahasiswa, seperti Suharti, Yoga, dan Rajab, bahkan menanyakan detail mengenai metode pengukuran karbon serta strategi mitigasi risiko lingkungan yang diterapkan oleh Schlumberger.
“Atas nama Ketua STIE Balikpapan, kami mengucapkan terima kasih kepada Schlumberger Manggar Base atas kesempatan yang luar biasa ini. Kunjungan ini adalah bagian dari transformasi STIE Balikpapan untuk terus menghadirkan kurikulum yang selaras dengan tantangan industri,” ungkap Ridho Jun Prasetyo.
Menjawab Tantangan Pendidikan Modern
Kunjungan ini menjadi langkah konkret STIE Balikpapan dalam menjembatani teori di kelas dengan praktik di lapangan. "Ini adalah bagian dari komitmen Ketua STIE Balikpapan, Prof. Dr. Suhartono, S.E., MM melakukan modernisasi STIEPAN di antaranya pengembangan sarana-prasarana perkuliahan, hingga transformasi kurikulum kami agar relevan dengan kebutuhan industri. Mahasiswa belajar langsung dari praktik terbaik di Schlumberger, menjadikan mereka lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja," ungkap Ridho.
Melalui kunjungan ini, STIE Balikpapan tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan, tetapi juga memotivasi mereka untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan industri modern. Schlumberger Manggar Base pun memberikan kesan mendalam tentang bagaimana inovasi dan manajemen risiko menjadi kunci keberlanjutan dalam bisnis energi. Dengan dukungan seperti ini, STIE Balikpapan terus berkomitmen mencetak lulusan yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan industri masa depan.
Dalam sesi diskusi, pihak STIE Balikpapan menyampaikan harapan agar kunjungan ini menjadi agenda rutin. Menanggapi hal tersebut, Seto Wibowo menyatakan keterbukaannya untuk terus mendukung kolaborasi antara Schlumberger dan institusi pendidikan.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan cenderamata dari STIE Balikpapan kepada Schlumberger, dilanjutkan dengan foto bersama dan makan siang yang disediakan Schlumberger.
-(Ridho, PIKAT)-